Health

5 Jenis Infeksi Menular Seksual dan Cara Mengatasinya

12 September 2025
5 Jenis Infeksi Menular Seksual dan Cara Mengatasinya

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman. Sayangnya, banyak orang mengabaikan gejala awal IMS, sehingga penyakit ini berpotensi menimbulkan komplikasi yang lebih berat di kemudian hari termasuk gangguan kesuburan dan kerusakan organ. Berikut ini infeksi menular seksual yang paling sering terjadi dan patut diwaspadai, antara lain: 

1. Klamidia



Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Klamidia sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama pada tahap awal, sehingga penderitanya mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.

Gejala pada wanita adalah keputihan yang tidak normal, rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri di perut bagian bawah, dan pendarahan di luar siklus menstruasi. Sedangkan gejala pada pria adalah rasa terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan bening atau keruh dari penis, nyeri atau bengkak di testis, dan gatal/nyeri di sekitar anus.

Pencegahan klamidia dapat dilakukan dengan penggunaan kondom secara konsisten saat berhubungan seksual, tidak bergonta-ganti pasangan, dan melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi yang aktif secara seksual. Klamidia dapat diobati dengan antibiotik, seperti azithromycin atau doxycycline sesuai dengan anjuran dokter.

2. Sifilis



Sifilis atau yang sering dikenal raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini berkembang dimulai dari luka kecil yang tidak terasa sakit hingga berpotensi menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh jika tidak segera ditangani secara medis.

Gejala awal sifilis biasanya muncul dalam bentuk luka terbuka di area genital, anus, atau mulut. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga seringkali tidak disadari oleh penderitanya. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berkembang ke tahap selanjutnya dengan gejala seperti ruam di kulit, demam, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Pencegahan siflis dapat dilakukan dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual, tidak bergonta-ganti pasangan, dan melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi yang aktif secara seksual. Sifilis bisa diobati secara efektif petunjuk dari dokter. Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi.

3. Herpes Genital



Herpes genital adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV).

Herpes genital ditandai dengan munculnya luka lepuh berisi cairan di sekitar area kelamin, anus, atau paha, yang terasa nyeri dan gatal. Luka ini kemudian akan pecah dan menjadi luka terbuka sebelum akhirnya mengering. Namun, tidak semua penderita menunjukkan gejala, sehingga banyak kasus yang tidak disadari dan berpotensi menularkan virus ke pasangan seksual tanpa diketahui.

Gejala herpes genital bisa kambuh beberapa kali dalam setahun, terutama pada infeksi pertama kali yang biasanya lebih berat. Seiring waktu, tubuh akan membentuk antibodi terhadap virus ini, sehingga frekuensi dan keparahan kekambuhan dapat berkurang.

Terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan, seperti menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual, menghindari kontak seksual saat gejala kambuh, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Herpes genital tidak bisa sembuh total, namun dapat dikendalikan dengan obat antivirus yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi gejala, dan menurunkan risiko penularan.

4. Trikomoniasis



Trikomoniasis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit protozoa bernama Trichomonas vaginalis. Infeksi ini dapat menyerang pria maupun wanita, namun wanita cenderung mengalami gejala yang lebih jelas dan serius.

Pada wanita, trikomoniasis dapat menimbulkan keputihan yang tidak normal dengan warna kehijauan, kekuningan, hingga keabu-abuan, disertai bau tidak sedap. Selain itu, penderita juga bisa mengalami rasa gatal, perih, atau panas pada area “Si Manis”, nyeri saat buang air kecil, dan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual. Di sisi lain, pria yang terinfeksi trikomoniasis sering kali tidak merasakan gejala apa pun, namun sebagian bisa mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi, keluarnya cairan dari penis, atau iritasi ringan di area dalam penis.

Trikomoniasis menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan pribadi dan menerapkan seks yang aman, seperti menggunakan kondom secara konsisten dan menghindari berganti-ganti pasangan. Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga disarankan, terutama bagi individu yang aktif secara seksual.

5. Gonore


Gonore adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi.

Pada perempuan, gonore sering kali tidak menimbulkan gejala di tahap awal, sehingga kerap tidak disadari. Namun, jika gejala muncul biasanya berupa keputihan yang tidak normal, nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, serta nyeri di perut bagian bawah. Sementara pada pria, gejala yang lebih umum terjadi adalah rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan kental berwarna putih, kuning, atau kehijauan dari penis, serta terkadang pembengkakan atau nyeri pada testis.

Gonore dapat dicegah dengan penggunaan kondom secara konsisten dan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Pemeriksaan rutin juga penting, terutama bagi individu yang aktif secara seksual atau memiliki pasangan lebih dari satu.

Infeksi gonore dapat diobati dengan antibiotik. Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan oleh dokter meskipun gejala sudah membaik, serta memastikan pasangan juga mendapatkan pengobatan agar tidak terjadi infeksi ulang.

Karena sebagian besar infeksi menular seksual dapat menyebar tanpa disadari, menjaga kebersihan area “Si Manis” setiap hari adalah langkah awal yang sangat penting untuk mencegah infeksi semakin parah. Selain menerapkan seks yang aman dan rutin melakukan pemeriksaan, kebersihan harian juga tidak boleh diabaikan.


Salah satu cara praktis merawat kebersihan "Si Manis" adalah dengan menggunakan feminine hygiene yang aman dan sesuai pH, seperti Gendes Feminine Wash Foam. Dengan Miracle Bioactives, Gendes membantu menjaga area “Si Manis” tetap bersih, segar, dan terlindungi dari pertumbuhan bakteri penyebab bau tak sedap serta risiko infeksi.

 

Related Article

Nggak Harus Nunggu Sakit, Begini Prosedur Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks
12 September 2025

Nggak Harus Nunggu Sakit, Begini Prosedur Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker paling mematikan dan banyak merenggut nyawa wanita ...

Read More
Nggak Harus Nunggu Menikah, Ini Waktu Terbaik untuk Vaksin HPV
09 July 2025

Nggak Harus Nunggu Menikah, Ini Waktu Terbaik untuk Vaksin HPV

Banyak orang masih mengira bahwa vaksin HPV (Human Papillomavirus) hanya penting dilakukan saat a...

Read More
Mengenal PCOS dan Gejalanya, Deteksi Sedini Mungkin!
19 June 2025

Mengenal PCOS dan Gejalanya, Deteksi Sedini Mungkin!

Pernah dengar istilah PCOS? Polycystic ovarian syndrome (PCOS) menjadi bahan perbincangan di kala...

Read More