Vaginal Douche, Sehat atau Berisiko? Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu
19 September 2025
Vaginal douche adalah metode membersihkan bagian dalam area “Si Manis” dengan cara menyemprotkan cairan tertentu ke bagian dalam. Cairan ini biasanya merupakan campuran air dengan bahan seperti cuka, soda kue, atau antiseptik. Banyak perempuan melakukan vaginal douche dengan harapan bisa menghilangkan bau tidak sedap, mencegah infeksi, dan menjaga kebersihan “Si Manis”.
Metode ini juga diyakini mampu membunuh bakteri atau jamur dan membuat “Si Manis” terasa lebih segar. Namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung efektivitas vaginal douche dalam menjaga kesehatan “Si Manis”. Justru, jika dilakukan terlalu sering, douching dapat mengganggu keseimbangan pH alami dan meningkatkan risiko infeksi. Berikut ini beberapa dampak yang bisa terjadi akibat penggunaan vaginal douche secara rutin:
1. Mengganggu keseimbangan pH alami
Ketika melakukan vaginal douche, campuran cairan yang disemprotkan ke bagian dalam “Si Manis” dapat mengubah pH tersebut menjadi lebih basa. Akibatnya, bakteri baik yang seharusnya melindungi “Si Manis” bisa berkurang, sementara bakteri dan jamur jahat justru berkembang biak. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi seperti keputihan yang tidak normal atau infeksi jamur yang mengganggu kenyamanan sehari-hari.
2. Menyebabkan radang panggul
Alih-alih membersihkan, vaginal douche justru dapat mendorong bakteri jahat masuk lebih dalam ke bagian dalam “Si Manis” atau bahkan menuju rahim, saluran tuba, dan ovarium. Proses ini bisa memperbesar risiko infeksi saluran reproduksi bagian atas, termasuk radang panggul.
3. Menyebabkan iritasi dan peradangan
Penggunaan vaginal douche, terutama yang mengandung bahan seperti antiseptik, cuka, atau soda kue, dapat mengganggu keseimbangan pH alami “Si Manis”. Ketika pH terganggu, lapisan pelindung pada area “Si Manis” menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan peradangan yang disertai rasa perih, panas, dan tidak nyaman, bahkan saat tidak sedang beraktivitas.
4. Mengganggu kehamilan
Melakukan vaginal douche secara rutin dapat meningkatkan risiko infeksi, seperti bacterial vaginosis. Infeksi ini berpotensi menyebar ke organ reproduksi lainnya, sehingga mengganggu kesuburan. Cairan yang digunakan dalam douching dapat mengacaukan keseimbangan pH alami dan mengganggu sistem reproduksi wanita, yang pada akhirnya bisa membuat wanita lebih sulit untuk hamil. Tak hanya itu, infeksi yang timbul akibat douching juga bisa berkembang menjadi komplikasi serius jika tidak ditangani, salah satunya adalah kehamilan ektopik yaitu kondisi ketika janin tumbuh di luar rahim, yang dapat membahayakan kesehatan ibu.
5. Tidak efektif menghilangkan bau
Penggunaan vaginal douche memang bisa memberikan sensasi bersih dan segar sesaat, namun sebenarnya hanya menutupi bau sementara tanpa mengatasi akar penyebabnya. Bahkan, praktik ini justru berisiko memperparah ketidakseimbangan flora “Si Manis”, sehingga memperburuk bau yang ada dan memicu infeksi lanjutan.
Sebagai alternatif yang lebih aman, disarankan untuk menjaga kebersihan area “Si Manis” dengan produk yang lembut dan telah teruji secara dermatologis, seperti Gendes Sweet Aromatic Feminine Spray. Dengan formula pH balance dan aroma yang manis menyegarkan, Gendes membantu menjaga area “Si Manis” tetap bersih, wangi, dan segar tanpa mengganggu keseimbangan pH alami.
Dengan kandungan miracle bioactives, Gendes bisa mengatasi beberapa masalah pada area “Si Manis” seperti keputihan, mencegah bau tidak sedap, mencegah infeksi bakteri, dan mengatasi rasa gatal. Tak hanya efektif, Gendes juga aman digunakan setiap hari, bahkan bagi pemilik kulit sensitif sekalipun, karena telah dermatology tested dan diformulasikan dengan pH seimbang.